Zaman Fajar Budi

Kita pernah mendengar tentang cerita seorang pelacur yang memberikan minum kepada anjing yang sedang kehausan ditengah padang pasir. Kita juga pernah dengar tentang B. J. Habibi yang membuat pesawat, atau tentang manusia purba yang membuat api dari dua bongkah batu yang digesekan satu sama lain.

Hal di atas adalah beberapa contoh yang menggambarkan betapa manusia menggunakan rasionya untuk mempertahankan hidup. Rasio adalah alat yang dimiliki oleh setiap individu sebagai kekuatan manusiawi yang paling penting.

Pada zaman Aufklarung (zaman fajar budi), rasio yang merupakan kekuatan manusiawi yang paling penting, tidak hanya menjadi alat tapi juga menjadi sebuah gerakan zaman yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan akademis, melainkan juga kehidupan social, politis dan kultural.

Di zaman ini, para pemikir sangat yakin bahwa bumat manusia dapat mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia ini sehingga manusia tidak perlu menunggu-nunggu rahmat atau kehidupan akherat.

Pencerahan adalah jalan keluar manusia dari ketidakdewasaan yang disebabkan oleh kesalahannya sendiri. Ketidakdewasaan merupakan ketidakmampuan untuk mempergunakan akalnya tanpa tuntunan orang lain.

Jika kamu adalah generasi muda yang percaya bahwa pencerahan itu hanya dibawa oleh PONDS, GARNIER atau SINZUI, atau kamu juga percaya bahwa kedewasaan itu datang dari umur, mari ke DISKOTIK dan membincangkan hal tersebut sore ini sampai selepas magrib nanti.

mariki 🙂

LEIBNIZ, mulai dari nama roti hingga penemu kalkulator

Gottfried_Wilhelm_von_Leibniz

Diskusi yang seharusnya dimulai pukul 19.00 ini , sempat diundur selama beberapa menit , sebab yang sama dari biasanya , karena peserta yang agak terlambat datang , yah bisa jadi karena pengaruh cuaca yang memang sangat tidak mendukung .
Diskusi kali ini , rencananya akan membahas sosok seorang Goltfried wilhelm von leibniz , atau singkatnya leibniz, di jerman nama Leibniz sering kali ditemukan pada bebepara jenis roti , meskipun dalam hidupnya ia tidak pernah untuk membuat sebuah resep kue atau hal-hal yang berhubungan dengan kue , dia merupakan seorang jenius matematika sekaligus filsuf dari jerman. Dia menjadi salah satu pemeran utama di balik ditemukannya angka-angka yang melatarbelakangi adanya internet , dan juga ia adalah seorang penemu kalkulator yang sangat termasyur dalam dunia pengetahuan hari ini, diantaranya dunia matematika dan ilmu fisika. Dia adalah seorang petualang sejati dalam proses pembelajarannya , berlatar belakang orang tua yang sama-sama mengenalkannya kepada dunia yuridis dan falsafi , ia bahkan sempat berpindah universitas sebanyak tiga kali , entah karena masalah pribadi atau mungkin karena ingin mengenbangkan pengetahuannya.
Pada tahun 1712-1714 , ia sempat ditunjuk sebagai anggota dewan kekaisaran suci roma saat ia tinggal di sebuah kota yang disebut Wina , dalam hidupnya , ia adalah seorang petualang sejati ia sempat bertemu dengan descartes, bahkan yang lebih terkenal saat ia sempat bertemu dengan isacc newton yang sama-sama mengembangkan tentang matematika kalkulus, yang akhirnya membuat mereka mengadakan perselisihan sampai akhirnya perselisihan itu berakhir dengan dituduhnya leibniz sebagai penjiplak dari matematika kalkulus yang dikembangkan newton. Meskipun pada prosesnya , leibniz lebih berani mengeluarkan catatan awalnya sampai menemukan matematika kalkulus , berbeda dengan newton yang enggan mengekuarkan matematika kalkulusnya dengan alasan malu dan takut ditertawakan.
Dalam dunia filsafat modern , leibniz sangat dipengaruhi oleh filsafat descartes dan spinoza , yang masih membicarakan tentang substansi-substansi yang ada di dunia. Dalam pemikiran filsafatnya , leibniz hanya mengatakan bahwa hanya ada substansi tunggal yakni tuhan itu sendiri, berangkat dari pemikirannya ini , ia akhirnya mengeluarkan sebah pemikiran mengenai monad, monda digambarkan oleh seorang leibniz , sebagai sesuatu yang sangat penting dalam sesuatu hal. Ia menggambarkannya sebagai atom dalam dunia fisika , namun ia mengatakan bahwa monad bukanlah sesuatu yang bersifat benda , melainkan sangat spiritual.
Leibniz berusaha membuktikan keberadaan Tuhan dengan empat Argumen. Pertama, ia mengatakan bahwa manusia memiliki ide kesempurnaan, maka adanya Tuhan terbukti. Bukti ini disebut dengan ontologism. Kedua, ia berpendapat adanya alam semesta dan tidak lengkapnya membuktikan adanya sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transenden ini disebut dengan Tuhan. Ketiga, ia berpendapatbahwa kita selalu ingin mencapai kebenaran abadi, yaitu “Tuhan”. Keempat, Leibniz mengatakan bahwa adanya keselarasan antara monade-monade membuktikan bahwa pada awal mula ada yang mencocokan mereka satu sama lain, yang mencocokkan itu adalah Tuhan.
Ajaran Leibniz yakni tentang monade-monade ini, menjadi jalan keluar atas keparcayaan Dualisme, dengan monade ini Leibniz memecahkan kesulitan mengenai hubungan antara jiwa dan tubuh. Jiwa merupakan suatu monade dan tubuh terdiri dari banyak monade. Suatu monade tidak dapat mempengaruhi monade lain, sebab masing-masing monade harus dianggap tertutup.
Leibniz juga mempunyai gagasan bahwa Tuhan mungkin tidak bebas untuk menyajikan contoh kongkret dunia-dunia yang kontradiktoris secara logis, dan tidak ada dunia yang konsisten secara logis, tempat mahluk-mahluk yang berkehendak bebas sekaligus tidak ada kejahatan. Menurut Leibniz kehendak bebas adalah sebab dari kejahatan.
Tuhan atau subtansi tidak terbatas, dipahami dengan berfikir secara hati-hati sebab ia adalah alam rasional, sifat-sifatnya berkembang dalam pemikiran, jadi idenya tidak dimuali dari pemikiran tapi dengan langsung pada esensi itu sendiri. Tuhan memiliki kekuatan kreatif, sehingga dalam pandangan Leibniz bahwa modab bergerak menyusun dunia, yang telah diprogramkan kedalam diri mahluk pada saat penciptaan. Leibniz menyakini, bahwa alam semesta dikuasai oleh akal, dan Tuhan telah menciptakan bumi sebagai dunia yang terbaik diantara segala dunia. Hubungan akal dengan wahyu menurut Leibniz adalah wahyu itu dinyatakan dengan injil, dan akal merupakan karunia Tuhan maka keduanya harus diserasikan

RENE DESCARTES (1596-1650) “COGITO ERGO SUM”

rene descartes

Rene Descartes lahir di kota La Haye Totiraine, Perancis pada tanggal 31 Maret tahun 1596 M. Rene Descartes selain merupakan seorang filosof, dia juga seorang matematikawan, saintis Perancis. Beliau meninggal pada tanggal 11 februari 1650 M di Swedia di usia 54 tahun.

Dalam bukunya discourse de la Methode tahun 1637, ia banyak melukiskan perkembangan intelektualnya. Descartes juga pernah menjadi taruna dalam suatu balatentara. Kemudia semasa mudanya ia selalu menyendiri dan  mengembara ke berbagai daerah di Eropa. Ia adalah penganut paham rasionalisme

  1. Metode kesangsian

Descartes berpendapat bahwa ia telah menemukan metode untuk memberi dasar yang kokoh pada filsafat dan ilmu pengetahuan yaitu metode kesangsian. Seluruh pengetahuan yang di miliki oleh seseorang harus di sangsikan atau diragukan terlebih dahulu. Dan apabila pengetahuan tersebut telah tahan uji oleh kesangsian maka itulah pengetahuan yang pasti.

Tetapi ada satu hal yang tidak dapat di ragukan yaitu, bahwa “aku ragu-ragu”. Karena ketika aku ragu-ragu (menyangsikan) sesuatu maka aku telah menyadari bahwa aku menyangsikan. Dengan kata lain, kesangsian secara langsung menyatakan adanya aku.

Descartes merumuskan penemuannya ini dengan ayat “cogito ergo sum”, “aku berfikir maka aku ada”

Yang di maksud Descartes dengan istilah “berfikir adalah “menyadari” (Dister, dalam Sutrisno dan Hardiman, 1992 :57).

  1. Ide ide bawaan

Descartes berpendapat bahwa dalam diri saya dapat ditemukan tiga “ide bawaan”. Ketiga ini yang sudah ada dalam diri saya sejak saya lahir msing-masing ialah pemikiran, Tuhan, dan keluasan.

a.Pemikiran

Sebab saya memahami diri saya sebagai makhluk yang berfikir, harus diterima juga bahwa pemikiran merupakan hakikat saya.

b.Tuhan

Karena saya mempunyai ide sempurna, mesti ada suatu penyebab sempuna untuk ide itu karena akibat tidak bisa melebihi penyebabnya. Wujud yang sempurna itu tidak lain daripada Tuhan.

c.Keluasan

Materi sebagai keluasan atau ekstensi, sebagaimana hal itu dilukiskan dan dipelajari oleh ahli-ahli ilmu ukur.

  1. Dualisme manusia (Jiwa dan tubuh)

Descartes berpendapat bahwa manusia terdiri dari dualism antara jiwa dan tubuh. Jiwa adalah pemikiran dan tubuh adalah keluasan. Tubuh baginya, tidak lain hanya sebagai mesin. Yang membedakan manusia dengan hewan adalah bahwa manusia memiliki jiwa (pemikiran) sedangkan hewan hanya bergerak responsif (makan ketika lapar, tidur ketika ngantuk dsb).

Menurut Descartes, di dalam otak manusia ada semacam kelenjar yaitu glandula pienalis yang berfungsi sebagai jembatan antara jiwa dan tubuh.

Namun pada akhirnya pemecahan ini tidak memadai karena Descartes tidak berhasil menyesuaikan dengan analisa filosofis.

Tulisan ini ditulis dengan senang hati oleh : Achmad Faizal